Skip to main content

7 Tips Memilih Rak Buku Anak

 

rak buku anak
sumber :etsy

Saat melihat sebuah rak buku anak terpajang di etalase sebuah toko online, bisa jadi akan memicu semangat orangtua untuk membelinya untuk anak mereka.

Memiliki anak yang suka membaca merupakan sebuah impian yang tentunya sayang jika tak diusahakan untuk diwujudkan oleh para orangtua tentunya.

Selain mengenalkan anak sejak dini pada buku-buku bacaan anak, suasana yang nyaman tentu juga dibutuhkan agar anak semakin betah berlama-lama dengan buku bacaannya.

Para produsen furniture juga memahami hal ini dan mendukung dengan memproduksi beraneka ragam desain rak buku anak yang memang dikhususkan untuk memenuhi kebutuhan anak.

Selain dari kegunaan, model yang menarik tentu juga penting. Nah, biar tidak bingung, berikut ada 7 tips memilih rak buku anak nih buat papa dan mama,  semoga bisa membantu dalam memilih produk yang tepat buat anak tercinta yaa J

 

1  Desain dan Warna

Desain dan warna untuk rak buku anak sebaiknya disesuaikan dengan nuansa dekorasi kamar anak.

Apakah bernuansa minimalis, vintage, atau modern? Pilihlah rak buku yang bisa menyatu dengan gaya keseluruhan ruangan. Jangan lupa, warna rak buku sebaiknya sejalan dengan palet warna ruangan agar tercipta harmoni yang indah.

2. Ukuran yang Pas dan Proporsional

Ukuran rak buku juga sangat penting. Pastikan rak yang dipilih memiliki ukuran yang pas dan proporsional dengan ruang baca anak. Jangan sampai rak buku terlalu besar atau terlalu kecil, karena bisa membuat ruangan terlihat tidak seimbang. Perhatikan juga tinggi dan lebar rak, sesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah buku yang ingin ditampilkan.



3. Fungsionalitas dan Desain Inovatif

Supaya koleksi buku-buku bacaan anak tak hanya terlihat tampil cantik tapi juga mudah diakses, pilihlah rak buku yang memiliki fungsionalitas dan desain inovatif. Ada banyak rak buku dengan sistem penyimpanan yang bisa diatur-atur sesuai keinginan. Misalnya, rak yang bisa diputar, dilipat, atau bahkan terintegrasi dengan meja belajar. Dengan begitu, ruang baca anak bisa tetap rapi tanpa mengorbankan estetika dan fungsi utamanya.

4. Bahan Berkualitas untuk Kekuatan dan Kestabilan

Meskipun mencari rak buku yang estetis sangat penting, jangan sampai melupakan faktor kekuatan dan kestabilan. Pastikan rak buku yang dipilih terbuat dari bahan berkualitas tinggi agar mampu menopang berat buku-buku koleksi untuk bacaan anak. Biasanya koleksi ensikopedia untuk anak berukuran tebal, besar dan agak berat.

5. Sesuaikan dengan Jumlah Buku

Jangan lupa memperhitungkan jumlah buku bacaan anak yang sudah ada. Jika koleksinya sudah lumayan banyak, pilihlah rak buku yang memiliki banyak ruang penyimpanan namun tetap memudahkan untuk dijangkau oleh anak saat ingin membacanya. Sebaliknya, jika koleksi buku bacaan anak masih sedikit,  memilih rak buku yang lebih simpel agar tidak terlihat kosong merupakan opsi yang solutif.  

6. Pilih Rak yang Mudah Dibersihkan

Ruang baca bisa menjadi tempat yang rawan debu dan kotoran. Oleh karena itu, pilihlah rak buku yang mudah dibersihkan. Rak dengan permukaan yang halus dan tahan terhadap noda akan memudahkan kamu dalam merawatnya. Sebagai tambahan, tambahkan dekorasi atau aksesori yang mudah dipindahkan untuk mempermudah proses pembersihan.

7. Perhatikan Budget

Terakhir, jangan lupakan faktor budget. Meskipun ngin memiliki rak buku anak yang keren, tetap pertimbangkan ketersediaan dana yang dimiliki. Saat ini, banyak rak buku dengan desain menarik yang tersedia dalam berbagai kisaran harga. Cari yang sesuai dengan budget tanpa mengorbankan kualitas dan fungsionalitas.

Yang paling utama untuk diingat,  rak buku bukan hanya sebagai tempat menyimpan buku, tetapi juga sebagai bagian dari dekorasi ruangan. Semoga tips ini membantu para orangtua dalam memilih rak buku anak yang cocok dengan selera dan kebutuhan anak tentunya.  Sehingga anak akan betah berlama-lama membaca buku bacaan anak yang akan menambah wawasannya tentunya. Happy reading! ^__^

 

Comments

Popular posts from this blog

Cara Memilih Games Aman Buat Anak

Game atau permainan merupakan satu kata yang menyenangkan. Terutama buat anak-anak. Siapa sih anak yang tak senang melakukan permainan? Seiring perkembangan zaman, kita yang dulu melakukan permainan lebih ke dalam format aksi fisik seperti bermain lompat tali, main congklak, main galah, main sepakbola, balapan sepeda dan lainnya. Sekarang permainan juga bisa dinikmati dalam bentuk digital. Dengan hanya duduk manis di depan layar, anak bisa bermain dan banyak permainan yang tersedia. Permainan atau games ini bisa dipilih yang gratis atau yang berbayar. Ada games online, ada juga games yang bisa dimainkan tanpa koneksi internet. Begitulah, sedemikian pesatnya perkembangan teknologi, anak pun kecipratan majunya dunia permainan melalui games digital. Tapi, terkadang kita juga sering mendengar ada orang tua yang mengeluhkan tentang anak-anak mereka yang berubah setelah mulai kecanduan main game.Tak hanya itu saja efek negatif dari bermain game, anak jadi lalai, lupa waktu untuk ibadah...

Kok Obat Tetes Mata Bisa Terasa Pahit di Lidah

                                                                Image: pinterest.com Nah, pertanyaan ini bermula saat ada keluhan di kedua mataku. Selama ini alhamdulillah mataku tak pernah bermasalah. Biasanya suka baca buku setumpuk selama berjam-jam pun ga akan ada masalah pada mata. Namun entah mengapa beberapa bulan terakhir ini mataku mudah sensitif terhadap debu dan membuatnya terasa gatal. Dan rasa gatal ini sangat mengganggu kalau dibiarkan. Akhirnya biar nggak gatal lagi kedua mata aku kucek. Memang rasa gatal berkurang tapi akhirnya gerakan kucek mata jadi nagih. Mata jadi bengkak dan berair. Akhirnya aku pun menyerah dan pergi periksa ke dokter. Chloramphenicol Pertama kali mengenal zat ini dari isi kandungan obat tetes mataku yang bermerk Reco. Obat tetes mata ini diresepkan oleh dokter di puskesmas kare...

7 Tips Pilih Furniture Rumah Minimalis

  image by decoruma Akhir-akhir ini makin sering ada berita tentang deflasi pertanda masyarakat level tertentu sudah tidak punya uang lagi meski hanya untuk berbelanja kebutuhan primer. Kemiskinan, kelaparan, kekurangan biaya untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Sepertinya akan menjadi masalah yang harus dicermati untuk kedepannya. Termasuk kebutuhan untuk tempat tinggal yang layak. Nah, kalau sudah begini mau gak mau terpaksa tinggal di tempat seadanya. Yang mungkin jauh dari kata layak. Jadi sudah sewajarnya ga teman-teman yang beruntung sudah punya rumah sendiri, meski kondisi rumah dalam keadaan minimalis pun harus tetap selalu disyukuri. Tinggal, bagaimana caranya supaya bisa merasa nyaman dan betah berkegiatan di dalam rumah. Dan itu bisa kita siasati dari pemilihan furniture untuk ditata.  Memang rumah minimalis itu emang keren banget sekarang ini, tapi memang, kadang bingung juga cari furniture yang pas dan bikin ruangan makin kece. Tapi jangan khawatir yaa, ...