image: koleksi airakimberly
Saya telah mengajar banyak anak tentang
bagaimana cara menulis cerita anak. Anak-anak merupakan makhluk ciptaan Allah
yang luar biasa. Mereka mampu belajar dengan cepat. Mereka juga punya
antusiasme yang tinggi. Dan ada beberapa anak yang sudah memiliki bakat alami
dalam menulis cerita anak.
Di dalam perjalanan saya mengajar
anak dalam menulis cerita anak. Ada beberapa anak yang pemalu. Mereka merasa
nggak pede dengan karyanya. Padahal karya mereka bagus dan layak untuk
diterbitkan.
Sementara di sisi lain ada pihak
orangtua yang sangat ingin karya anak-anak mereka bisa diterbitkan menjadi
buku.
Nah, tantangan paling utama di
sini adalah bagaimana caranya membuat anak-anak merasa pede dengan karya-karya
mereka. Karena mereka menolak untuk menerbitkan karya mereka.
Ini merupakan hal yang tak mudah.
Apalagi jika kita bertemu dengan orangtua yang tak sabaran. Mereka ingin
semuanya berjalan cepat dan tanpa mempedulikan perasaan si anak, dengan serta merta
mengumpulkan karya si anak tanpa mempertimbangkan perasaan mereka.
Di sinilah cara kita menilai
sebuah karya harus diperbaiki. Karya merupakan sebuah hal yang bersifat pribadi
dan memiliki arti bagi si individu pemilik karya. Berapapun usia mereka. Mereka
menulis sebuah cerita dengan perasaan, pikiran dan upaya. Makanya sebuah
tulisan disebut sebuah karya. Karya setiap individu cenderung unik mengikuti
krakteristik si pembuat karya.
Pertama-tama, anak harus
diyakinkan dulu bahwa karya mereka sudah memenuhi syarat untuk dikirim ke
penerbit.
Ke penerbit mana karya tersebut
akan dikirimkan? Untuk hal ini, kita harus sesuaikan jenis naskah cerita anak
dengan penerbit. Pilih penerbit yang menerbitkan naskah cerita anak yang serupa.
Kita tidak mungkin mengirimkan naskah cerita anak ke penerbit yang biasanya
menerbitkan buku non fiksi. Atau genre berbeda.
Setelah itu anak harus tahu bahwa
proses diterbitkannya sebuah buku butuh proses dan tentunya berimbas pada
waktu. Mereka harus bisa sabar menunggu. Apalagi kalau buku cerita anak
tersebut akan diberi ilustrasi yang banyak.
Jadi, sembari menunggu proses di
penerbit. Anak-anak sebaiknya disemangati untuk terus berkarya. Dan di sini
bukan hanya tugas guru menulis saja, orangtua juga harus ikut aktif berperan. Semangat
terus dan pantang menyerah!
Kadang ini luput dari perhatian orang tua
ReplyDeleteIya mbak
DeleteApa kabar kakakku? Lama tak menyapa.. kangen baca cerita2 karya Aira Kimberly 💕
ReplyDelete