Ada tiga kategori tulisan yang kita bisa kenali yaitu karya fiksi, non fiksi dan faksi yang merupakan campuran dari karya fiksi dan non fiksi alias fakta dan fiksi.
Nah, kembali pada topik mengajar anak menulis cerita. Berdasarkan pengalaman saya mengajar anak-anak, termasuk anak sendiri, hal yang paling penting adalah tidak memaksa anak. Dianjurkan anak ikut kelas menulis atas keinginan sendiri.
Sungguh beruntung jika anak tersebut sudah punya minat dan bakat. Tinggal terus berlatih dan banyak membaca sambil terus didampingi, maka insya Allah karya anak tersebut akan cepat berkembang ke arah yang lebih baik.
Dilanjutkan dengan membekali anak dengan ilmu bagaimana menulis cerita anak yang baik. Tentu saja saya mengajari anak-anak dengan ilmu yang sudah saya pelajari dari guru-guru menulis saya sebelumnya dan ada beberapa yang butuh ditambah atau disesuaikan dengan keadaan di lapangan saat itu.
Namun pada dasarnya hal yang tak kalah pentingnya dalam mengasah kemampuan anak untuk berkarya adalah dengan banyak membaca buku dan bacaan lain yang bisa menambah wawasan anak.
Tentu saja untuk bahan bacaan anak, diharapkan orang tua dan guru tetap memantau dan mendampingi anak dalam memilih bahan bacaannya. Karena tak jarang ada buku-buku yang ditujukan untuk anak ternyata mengandung informasi yang bukan untuk kategori anak-anak. Disengaja atau tidak, saya menemukan hal ini di rak-rak buku anak di toko buku bahkan di perpustakaan. Jadi, orangtua dan guru diharapkan selalu memantau bahan bacaan anak.
Lalu setelah anak biasa dan terbiasa membaca, langkah berikutnya adalah mengajar anak menulis cerita.
Saya menggunakan formula sederhana jika boleh disebut demikian untuk menulis cerita anak. Formula yang biasa saya gunakan ini disederhanakan agar lebih mudah dipahami anak.
Selain menulis, menggambar dan mewarnai juga bisa menjadi saran anak dalam merefleksikan diri. Termasuk juga sebagai terapi dalam kasus-kasus tertentu.
Sungguh banyak sekali manfaat dari kegiatan yang terlihat sepele bagi banyak orang ini.
Selain menulis, menggambar dan mewarnai juga bisa menjadi saran anak dalam merefleksikan diri. Termasuk juga sebagai terapi dalam kasus-kasus tertentu.
Sungguh banyak sekali manfaat dari kegiatan yang terlihat sepele bagi banyak orang ini.
Pasti semua orang tua akan bangga jika anaknya bisa berkarya dan berprestasi.
ReplyDeleteBenar mbak. Semoga semua anak Indonesia bisa berkarya dan berprestasi di bidang masing-masing.
DeleteMengajari anak untuk berkarya sejak dini itu lebih baik ya Bun.
ReplyDeleteTepat sekali, mbak :)
DeleteIya Mbak, hal dasar untuk melakukan apapun adalah dengan membaca, agar wawasan anak terbuka terlebih dahulu.
ReplyDeleteBenar sekali mbak, tak salah jika ada pepatah 'Buku adalah Jendela Dunia.' :)
DeleteKarena yang sederhana justru akan memiliki makna yang lebih dalam ya Mbak.
ReplyDeleteMantap. Sepakat! ^_^
DeleteIya Bun, kalau anak tidak mau lalu dipaksa itu hasilnya pun tidak akan baik juga.
ReplyDeleteIya tentu, kita saja yang sudah dewasa juga ogah kalau dipaksa. Hehe :D
DeleteIya Bun, kalau pada dasarnya anaknya sudah memiliki niat apalagi bakat pasti akan lebih mudah.
ReplyDeleteInsha Allah mbak. Asal orangtua jeli dan selalu memupuk dan mendukung dalam mengembangkan minat dan bakat anaknya. :)
DeleteTapi ngajar anak nulis cerita itu ga mudah lho. Anak zaman now gitu lho hehe
ReplyDelete